Judul
USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN PEMBUDIDAYA JAMUR MERANG DESA CIREJAG KECAMATAN JATISARI KABUPATEN KARAWANG JAWABARAT
A. Latar Belakang Masalah
Masalah adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan (sugiyono, 2008:52).
Jamur merang yang saya ketahui yang berada di Indonesia yaitu Karawang , subang dan jojgjakarta. Indonesia sangat strategis dengan kondisis alamnya untuk budidaya. Kabupaten karawang dengan luas lahan sawah beririgasi 93.00 ha, maka selama 2 musim tanam padi mempunyai potensi menghasilkan limbah jerami kering sebanyak 930.000 ton. Saat ini jerami tersebut baru termanfaatkasn hanya sebesar 2,71 % saja. Sehingga masih berlimpah apabila dimanfaatkan sebagai media untuk pengembangan budidaya jamur merang. Di samping itu, sumber daya manusia/petani sebagai pelaksana budi daya jamur merang di kabupaten karawang cukup potensial, karena di daerah ini di beberapa kecamatan dikenal sebagai kawasan sentra produksi jamur merang.
Salah satu sentra budidaya jamur merang yang ada di kabupaten karawang adalah kecamatan jatisari. Masyarakat yang ada di daerah tersebut cukup gemar dalam membudidayakan jamur merang, dalam hal ini jamur merang bukan karena enak rasanya. Tapi, dalam masa panen selama kurang lebih satu bulan. Jamur merang pada tahun 2006 harga jamur merang 1 kg adalah 8000. Dan setiap hari jamur merang bisa di panen selama kurang lebih satu bulan. Setiap hari satu rumah jamur merang atau biasa yang disebut kumbung bisa menghasilkan 80 kg jamur merang dalam satu hari panen dan seterusnya selama kuirang lebih satu bulan
kabupaten karawang sebagai lumbung padi jawa barat bahkan nasional salah satunya telah memberikan suatu gambaran nyata bahwa karawang merupakan daerah dengan potensi lahan pertanian yang luas dan subur. Dari luas wilayah kabupaten karawang sebesar 175.327 km2 , terdapat lahan pertanian seluas 130. 774 dan sekitar 71, 55% merupakan areal lahan tekhnis. Luas lahan sawah tersebut secara rata-rata menghasilkan.
Karawang sebagai lumbung padi nasional tampaknya bakal terus melekat. dari luas wilayah Kabupaten Karawang yang mencapai 175.327 hektar, sebagian besar masih berupa areal pesawahan. Selain itu, pemerintah pusat hingga sekarang masih mengandalkan Karawang sebagai pemasok kebutuhan pangan nasional. Sebagian besar, para petani yang ada di kecamatan jatisari kabupaten Karawang bergantung kepada usahatani. Seperti halnya di beberapa desa sekitarnya, Dalam budidaya jamur ini, mereka memanfaatkan limbah tanaman padi, yaitu jerami (merang), sebagai media penumbuhan jamur. Walaupun berdasarkan hasil perhitungan analisis usahatani usaha jamur merang ini cukup menguntungkan, namun belum banyak masyarakat yang mengusahakannya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data (sugiyono, 2008:55).
Rumusan masalah dalam penelitian ini lebih ditekankan kepada hal-hal yang menyangkut:
1. Faktor apa saja yang mendukung usaha budidaya jamur merang dikecamatan jatisari?
2. Bagaimanakah pengaruh jumlah kumbung jamur merang terhadap pendapatan ekonomi pembudidaya jamur merang di kecamatan jatisari?
3. Bagaimana kondisi sosial ekonomi pembudidaya jamur merang di kecamatan jatisari?
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dapat disebut juga sebagai Definisi Istilah menurut Komarudin dalam Latief, S. (1994 : 13). Menurutnya setiap peneliti sebaiknya menetapkan terlebih dahulu istilah-istilah yang akan dipakai dalam tulisannya. Karena pembaca karangannya (proposal penelitian atau skripsi) tersebut perlu memahami betul istilah-istilah tersebut. Untuk memperjelas maksud judul diatas maka perlu mengemukakan penjelasan beberapa istilah dari judul tersebut adalah :
1. Budidaya adalah kegiatan ekonomi dari kelompok sasaran yang terkait dengan usaha menghasilkan produk primer(segar) dari tanaman pangan, peternakan, dan pertanian.
2. Jamur merang merupakan tanaman yang tidak berklorofil.Hidupnya bersifat saprofit, yaitu hidup dari sisa tumbuhan yang sudah mati.
3. Pengaruh yang dimaksud adalah berbagai faktor yang ditimbulkan oleh usaha budidaya jamur merang , terhadap kehidupan masyarakat pembudidaya jamur merang di kecamatan Cilamaya.
4. Kehidupan masyarakat adalah keadaan hidup semua orang yang hidupnya tergantung pada usaha budidaya jamur merang. Parameter kehidupan masyarakat yaitu: pendapatan, pendidikan, kesehatan, dan kondisi tempat tinggal.
D. Tujuan
Dalam definisi masalah terdapat tujuan yang hendak dicapai untuk memutuskan kesimpulan secara relevan. Akan tetapi perlu diingat bahwa tujuan peneltian itu sendiri harus lah relevan dengan masalah yang ada. Hal ini sesuai dengan definisi dari tujuan penelitian itu sendiri menurut Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Edisi 4, PPS-UNHAS 2005, bahwa tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh peneliti [dengan penelitiannya]….berupa keinginan realistis ….. Harus mempunyai kaitan atau hubungan yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini terutama ditujukan untuk :
1. Memperoleh gambaran tentang factor-faktor yang mendukung usaha budidaya jamur merang di kecamatan jatisari kabupaten karawang.
2. Memperoleh gambaran tentang pengaruh jumlah kumbung terhadap pendapatanekonomi pembudidaya jamur merang di kecamatan jatisari.
3. Mendapatkan gambaran obyektif tentang pengaruh usaha budidaya jamur merang terhadap kehidupan masyarakat pembudidaya jamur merang di kecamatan jatisari.
E. Manfaat
Manfaat Penelitian merupakan pernyataan yang berisi kegunaan dari penulisan karya ilmiah, baik untuk suatu objek penelitian itu sendiri maupun untuk pihak-pihak lain yang merasa bahwa penelitian yang dilakukan itu berguna bagi pihak tersebut. Dari judul “Usaha Budidaya Jamur merang dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang Jawa Barat“ diharapkan memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut :
Penelitian ini di adakan sebagai bahan pertimbangan bagi para instansi untuk memanfaatkan Limbah jerami secara bijak dan arif supaya tidak menjadi berguna bagi para petani. Memberikan pengetahuan baik itu untuk diri sendiri pada khususnya masyarakat secara umum dan ilmu pengetahuan secara luas.
F. Landasan teoritis
Pengertian dari landasan teori atau tinjauan teoritis menurut Epon (2008) adalah acuan atau dasar teori yang mengangkat penelitian kita serta berfungsi untuk menguatkan penelitian secara ilmiah dan pada akhirnya akan merumuskan hipotesis. Sedangkan teori itu sendiri adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proporsi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Kerlinger : 1978).
1. Pengertian Jamur
Jamur adalah hasil limbah dari panen yaitu yang dinamakan jerami. Jerami kemudian diproses untuk dijadikan yang bermanfaat. jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh adalah salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis Jamur merang dibudidayakan di dalam bangunan rumah kaca yang disebut kumbung. Sesuai dengan namanya, jamur ini memilih merang dan jerami sebagai media alami utama. Menurut penelitian, limbah kapas adalah media yang memberikan hasil produksi dan pertumbuhan yang terbaik bagi jamur merang. Jamur merang dikenal sebagai warm mushroom, hidup dan mampu bertahan pada suhu yang relatif tinggi, antara 30-38°C dengan suhu optimum pada 35°C. Budidaya jamur ini tidak sulit. Panen dilakukan terhadap tubuh buah yang belum sepenuhnya berkembang (masih kuncup), meskipun tubuh buah yang telah membuka payungnya pun masih bisa dikonsumsi walaupun harnga jualnya menurun.
2. Jenis-jenis jamur
Jamur merang
Jamur merang termasuk tanaman tidak berklorofil (zat hijau daun). Hidupnya bersifat saprofit, yaitu hidup dari sisa tumbuhan yang telah mati. Jamur merang termasuk tanaman berumur pendek (dapat dipanen cepat). Jamur merang tersusun dari benang yang halus yang biasanya disebut dengan hifa. Hifa ini akan bergabung dengan menjadi satu dan membentuk gumpalan kecilyang disebut misselium. Miselium akan tumbuh membesar menjadi tubuh buah.
Pembentukan tubuh buah jamur merang dimulai dari stadium kepala jamur, kancing kecil , kancing, telur, perpanjangan dan dewasa. Jamur merang dapat tumbuh pada suhu 28-320C. kelembaban udaranya 60-80% dan derajat keasaman media tanam optimum 4,5-7.
Tubuh jamur merang muda berbentuk seperti telur, berwarna putih kecoklatan sampai warna hitam. Tubuh jamur ini dilapisi selaput yang dinamakan selubung atau dikenal sebagai kulit jamur. Ketika mulai tua, tudung akan mulai mengembang membentuk cawan. Diameter tudung jamur bisa mencapai 6,8 cm dengan warna putih keabu-abuan. Sementara itu, bilah-bilah dibawah tudungmula-mula berwarna putih, kemudian berwarna merah muda seiring dengan pematangan spora. Jamur yang dikonsumsi. Jamur yang dikonsimsi umumnya jamur yang muda, yakni sebelum tudungnya berkembang.
Jamur merang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Dalam setiap 100 gram bahan segar terkandung air 93,3%, karbohidrat 2,68%, lemak 0,3%, protein 1,8%, abu 1,2%, kalsium 30 mg, fosfor 37 mg, zat besi 0,9 mg, vitamin B 0,03 mg, vitamin B12 0,01% mg, niasin 1,7% mg, vitamin C 1,7 mg, kalori 24 mg, dan asam amino 37,4 mg.
Jamur tiram
Jamur tiram disebut juga dengan oyster mushroom. Bentuk tudungnya menyerupai cangkang kerang atau tiram dengan bagian tepi agak bergelombang. Letak tangkai tudungnya tidak tepat di tengah, tetapi agak kesamping. Warna jmur tiram beragam, tergantung dari jenisnya.
1. jamur tiram putih , berwarna putih susu hingga putih kekuningan. Diameter tudungnya 3-14 cm.
2. jamur tiram abu-abu, berwarna abu-abu kecoklatan hingga kuning kehitaman. Diameter tudungnya 6-14 cm.
3. jamur tiram coklat, berwarna putih atau sedikit keabuan hingga abu-abu kecoklatan. Diameter tudungnya 5-12 cm.
4. jamur tiram pink, berwarna kemerahan.
Jamur tiram dengan mudah kita temukan dipasaran, baik pasar tradisional maupun supermarket. Biasanya dijual dalam keadaan segar, tetapi adajuga yang dijual dalam kemasan kaleng.
Jamur lingzhi
Jamur lingzhi atau jamur genoderma, oleh para herbalis cina sering disebut dengan chi zhi atau chib ling zhi. Orang jepang menyebutnya reisi atau ree she. Dijawa barat, jamur ini lebih dikenal dengan supa sinduk. Hal itu karena jamur ini memilikitangkai yang panjang dan berwarna hitam mengilap sehingga bentuknya menyerupai sendok.
berbeda dengan jenis jamur lain, jamur lingzhi hanya digunakan bahan baku obat. Di negeri cina, khasiat jamur lingzhi sudah diketahui sejak 2000 tahun silam. Jamur lingzhi digunakan untuk mengatasi berbagai jenis penyakit diantaranya diabetes mellitus, kanker, gangguan pada ginjal, ganguan pada jantung, gangguan pada saraf, dan tekanan darah tinggi.
Jamur yangpanjangnya bisa mencapai puluhan sentimeter ini mudah dijumpai dibatang pohon dan tonggak-tonggak bambu. Di pasaran, jamur ini dijual dalam bentuk ekstrak berupa serbuk, tablet, dan kapsul. Taiwan, jepang, RRC, dan Malaysia merupakan beberapa Negara di Asia yang telah mengeksrtak jamur ini dengan skala besar.
Jamur maitake
Di amerika serikat, jamur jenis ini lebih dikenal dengan nama hens of the wood atau sang ayam betina dari kayu. Sebutan ini muncul karena bentuknya mirip dengan jengger ayam. Jamur ini juga dikenal dengan sebutan raja jamur karene ukurannya ada yang bisa sebesar bola basket.
Daya tahan jamur maitake rendah. Jika dimasukkan kedalam lemari es, jamur maitake dapat bertahan lama 7-10 hari. Jamur maitake dapat dimasak dengan cara ditumis atau untuk dijadikan bahan makan sup.
Jamur shiitake
Jamur shiitake dikenal juga dengan nama hioko. Jamur shiitake berwarna kecoklatan dengan tudung berdiameter 3-10 cm. bentuknya seperti paying. Dalam keadaan segar jamur ini sedikit kenyal, tetapi setelah kering menjadi liat. Harganya relative mahal, karena selain rasanya enak, jamur shiitake juga berkhasiat mengobati penyakit kanker dan hepatitis B.
Jamur shiitake biasanya dijual dalam keadaan segar dan kering. Dibandingkan dengan maitake, jamur ini lebih tahan lama, bisa bertahan hingga 14 hari berada dalam kantong kertas dan disimpan dalam lemari es.
Jamur kancing
Disebut dengan jamur kancing karena bentuknya memang seperti kancing. Bentuknya bulat dengan tangkai pendek dan gemuk. Ukurannya bervariasi dari sebesar kancing hingga sebesar jumbo.
Dalam keadaan segar, jamur kancing tersa lembut, tetaoi menjadi kenyal jika sudah dimasak. Jamur kancing yang masih yang masih muda memiliki tudung yang masih menguncup, sedangkan yang sudah tua tudungnya membuka. Jamur kancing bisa bertahan selama 5-7 hari didalam lemari es.
Jamur kuping
Bentuk jamur kuping memenag mirip dengan daun telinga atau kuping. Jamurb kuping yang masih segar bertekstur lunak dan lentur. Warna dan ukurannya bervariasi, tergantung pada jenisnya. Jamur kuping hitam berwarna agak kemerahan dan berukuran relative lebar. Jamur kuping putih berwarna putih serta ukurannya lebih kecil dan tipis. Jamur kuping merah didominasi warna merah. Jamur umumnya tumbuh dipermukaan kayu yang berdaun lebar yang sudah lapuk.jamur kuping biasanya dijual dalam bentuk kering, jamur kuping tahan disimpan dalam jangka waktu lama. Jamur kuping yang sudah dikeringkan menjadi sangat mengkerut dan harus direndam didalam air sebelum dimakan. Jamur ini banyak dijual dalam bentuk kering dan sering dibuat sebgai pencuci mulut. Jamur kuping putih tidak memiliki rasa. Teksturnya kenyal seperti jeli dan konon bermanfaat bagi kesehatan.
3. Kandungan Nutrisi Jamur Merang
Jamur merang dapat dikonsumsi setuap hari dengan aman, sehat karena kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah serta kandungan mineral, vitamin dan enzim yang dapat menyehatkan tubuh kita. Jamur tidak menyebabkan kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes (sakit gula), kekurangan butir-butir darah merah dan sebagainya Bahkan bagi orang cina jamur dianggap sebagai “elixir of life”, membuat awet muda. Jamur merang dpat diolah untuk bermacam-macam jenis makanan, karena itu sangat cocok untuk dikembangkan sebagai komoditas makanan sehat.
Kandungan Nutrisi Jamur Merang adalah :
Asam amino esensial
Hasil dari hidrolysis protein jamur diperoleh dari 20 macam asam-asam amino. Diantaranya terdapat 9 macam asam amino essential yaitu lysine, methionin, trythopan, threonin, valin, leucin, isoleucin, histidin dan phenylalanin. Kesembilan asam amino ini diperlukan untuk synthesa protein maupun enzym-enzym yang dibutuhkan oleh manusia.
Lemak
Kandungan lemak pada jamur merang sangat rendah yaitu 7,3 %. Kandungan terbanyak berupa provitamin D2 dan r-ergosterol. Sebagian besar dari lemak yang dikandung berupa asam lemak tak jenuh (asam linoleat), karena itu dapat menguntungkan bagi kesehatan kita.
Vitamin
Jamur merang mengandung vitamin-vitamin terutama : Thiamin (Vit B1), Riboflavin (Vit B2), Niacin, Biotin & Asam Ascorbat (Vit C). dan selain itu provitamin D2 yang dengan bantuan sinar ultraviolet dapat diubah menjadi Vit D. selain itupun ada Asam Folat dalamjamur merang. Asam Folat biasanya terdapat pada sayur-sayuran berhijau daun. Asam Folat perlu untuk tubuh kita & digunakan dalam pembelahan sel-sel butir darah merah.
Mineral
Jamur juga mengandung minera-mineral yang dibutuhkan tubuh kita antara lain unsur-unsur : K, P, Na & Mg yang cukup. Sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh kita untuk tumbuh maupun bermetabolisme.
Tabel Indeks kandungan Nutrisi Berbagai Makanan.
Sumber: S.T. Chang & Miles Edible Mushroom & Their Cultivation
Dengan demikian maka jamur kaya akan protein, karbohidrat dan kandungan lemaknya sangat rendah, mengandung asam-asam amino esential, vitamin dan mineral yang menguntungkan bagi tubuh kita. Terutama jamur merang yang telah terbukti berabad-abad sebagai bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi.
4. Sentra Jamur Merang Di Kabupaten Karawang
Sentra jamur merang di kabupaten karawang, 86% terdapat di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Cikampek, Kecamatan Jatisari, Kecamatan Cilamaya dan Kecamatan Tempuran.
Kecamatan Cikampek
Kecamatan Cikampek memiliki 20 desa, namun hanya 3 desa yang merupakan sentra potensi jamur merang, yaitu Desa Cengkong, Desa Sukasari dan Desa Tegalsari. Letak geografis ketiga tersebut saling berdekatan dalam satu wilayah, dan merupakan daerah pedalaman yaitu sekitar 5-7 km dari jalan raya Cikampek – Karawang. Untuk melihat produktivitas potensi jamur merang di Kecamatan ini, dapat dilihat dalam tabel.
Jumlah petani di Desa Tegalsari adalah yang terbanyak, namun dengan kepemilikan satu petani memiliki satu kumbung serta produktivitasnya rendah. Sedangkan Desa Cengkong rata-rata satu orang memiliki 2 kumbung dan produktivitasnya paling tinggi.
Kecamatan Jatisari
Kecamatan Jatisari memiliki 18 desa yang menjadi sentra jamur merang. Kecamatan ini merupakan penghasil jamur merang terbesar dibandingkan Kecamatan lainnya. Untuk melihat produktivitas par petani di Kecamatan Jatisari, dapat dilihat dalam tabel berikut.
NO
DESA
KUMBUNG (UNIT)
PETANI JAMUR (ORANG)
PRODUK (TON/TH)
1 Barugbug 27 13 40,5
2 Situdam 76 67 152
3 Balonggandu 39 11 78
4 Cirejag 300 90 750
5 Cikalongsari 18 9 27
6 Jatiragas 19 15 28,5
7 Jatiwangi 4 2 4
8 Jatibaru 9 8 9
9 Sukamekar 51 24 76,5
10 Cicinde Utara 37 33 62,9
11 Jaya mukti 90 65 135
12 Gempol Kolot 120 92 210
13 Gempol 37 28 59,2
14 Gembongan 22 13 26,4
15 Mekarasih 30 24 60
16 Banyuasih 10 10 15
17 Talunjaya 12 6 24
18 Tanjung 60 60 102
TOTAL 961 UNIT 570 ORANG 1860 TON
Cirejag merupakan penyedia kumbung terbanyak di Kecamatan Jatisari, yaitu sebesar 31% dari jumlah kumbung yang ada di Kecamatan ini. Sedangkan desa yang paling tinggi produktivitasnya adalah desa Cirejag, yang merupakan pemasok terbesar di Kecamtan Jatisari yaitu 41% dari seluruh hasil produktsi Kecamatan Jatisari.
Kecamatan Cilamaya
Kecamatan Cilamaya merupakan kecamatan Kedua penghasil jamur merang terbesar di Kabupaten Karawang. Kecamatan Cilamaya memiliki 24 desa, namun 4 desa lainnya yang berada di tepi pantai tidak memiliki kumbung jamur merang.Data mengenai produktivitas Jamur merang di Kecamatan Cilamya adalah sebagai berikut:
Kecamatan Tempuran
Kecamatan Tempuran secara statistik memang masih merupakan daerah penghasil jamur merang, namun setelah disurvey, ternyata hanya sebagian desa yang memiliki kumbung jamur, itupun dengan produktifitas yang rendah. Hasil survey dapat dilihat dalam tabel berikut:
Rekapitulasi Data Sentra Potensi Jamur Merang di Kabupaten Karawang:
NO KECAMATAN KUMBUNG PETANI JAMUR PRODUKSI
1 Cikampek 135 unit 113 orang 129 ton/th
2 Jatisari 961 unit 570 orang 1860 ton/th
3 Cilamaya 887 unit 640 orang 1367,5 ton/th
4 Tempuran 28 unit 19 orang 40,8 ton/th
Jumlah 2011 unit 1342 orang 3397,3 ton/th
ex)=3% 60 unit 40 orang 3295,4 ton/th
Total awal tahun 2003 1951 unit 1302 orang 3295,4 ton/th
5. Kehidupan
Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda mati.
Berbagai jenis organisme dapat ditemukan di dalam biosfer bumi. Ciri umum organisme-organisme tersebut—tumbuhan, hewan, fungi, protista, archaea, dan bakteri—ialah bentukan sel berbahan dasar karbon dan air dengan pengaturan kompleks dan informasi genetik yang dapat diwariskan. Organisme-organisme tersebut melakukan metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang, tanggap terhadap rangsangan, berkembang biak, dan beradaptasi terhadap lingkungannya melalui seleksi alam.
Suatu entitas dengan ciri-ciri di atas disebut sebagai organisme hidup, yaitu makhluk hidup. Namun demikian, tidak semua definisi kehidupan menganggap semua ciri tersebut penting. Contohnya, kemampuan untuk memiliki keturunan dengan modifikasi sering dianggap sebagai satu-satunya ciri utama kehidupan. Definisi ini mencakup virus, yang umumnya tidak tercakup dalam definisi yang lebih sempit karena virus tidak memiliki sel dan tidak melakukan metabolisme.
6. Masyarakat
Society adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Hipotesis
Pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua variable akibat. Namun demikian, ada hipotesis yang menggambarkan perbandingan satu variable dari dua sampel, misalnya membandingkan perasaan takut antara penduduk tepi pantai dan penduduk pegunungan terhadap gelombang laut.
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam penelitian. Hipotesis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis kerja (Ha), yaitu sebagai berikut:
a. Pengalaman kerja pembudidaya berpengaruh signifikan terhadap tingkat pendapatan kerja.
b. Usaha budidaya jamur merang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kehidupan petani jamur merang.
c. Pengalaman kerja pembudidaya berpengaruh signifikan terhadap pendapat ekonomi.
d. Kepemilikan jumlah kumbung berpengaruh signifikan terhadap penghasilan, tingkat pendidikan, kesehatan, dan kondisi rumah.
G. Metode Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus mampu menetapkan metode yang digunakan sehingga akan memudahkan langkah-langkah penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (1988 : 63) yang dimaksud dengan metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status manusia, suatu objek, suatu kondisi, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif juga dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan sekarang, seperti yang dikemukakan oleh Surachmad (1985:139) bahwa …”Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang”.
H. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Nursid Sumaatmadja (1988:12) adalah keseluruhan gejala, individu, kasus, dan masalah yang diteliti di daerah penelitian yang dapat dijadikan objek penelitian. Berdasarkan batasan diatas peneliti menggunakan :
Populasi wilayah : . populasi wilayah, yaitu seluruh wilayah kecamatan jatisari kabupaten karawang.
Populasi penduduk : . populasi penduduk yaitu seluruh penduduk diwilayah kecamatan jatisari kabupaten karawang.
Nursid sumaatmadja (1988:112) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi, yang mewakili populasi yang bersangkutan. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di kecamatan jatisari. Jadi sampel dalam penelitian ini terdiri atas sampel wilayah dan sampel manusia.
• Sampel wilayah dari penelitian ini adalah kecamatan Jatisari.
• Sampel manusia dari penelitian terdiri atas:
- Penduduk
Penarikan penduduk dilakukan pada penduduk yang berada sekitar lokasi kecamatan jatisari.
I. Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah objek yang akan diteliti
Variabel penelitian juga dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas (independent variable),
2. Variabel terikat (dependent variable)
Menurut Sudjana dan Ibrahim (2004:11) istilah variabel dalam penelitian adalah cirri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya bisa berubah-ubah. Variabel ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat.
• Variabel bebas yaitu variabel yang menunjukkan adanya gejala atau peristiwa, sehingga diketahui intensitas atau pengaruhnya terhadap variabel tersebut.
• Variabel terikat yaitu variabel yang merupakan hasil yang terjadi karena pengaruh variabel bebas.
Dalam penelitian ini variabel bebas dan variabel terikatnya di sajikan pada table dibawah ini.
Variabel Bebas Variabel Terikat
USAHA BUDIDAYA JAMUR MERANG
1. JUMLAH KUMBUNG JAMUR MERANG
KEHIDUPAN MASYARAKAT
1. PENDAPATAN
2. PENDIDIKAN
3. KESEHATAN
4. KONDISI RUMAH
J. Teknik dan Instrumen Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang merupakan titik sentral dari penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan data, antara lain :
1. Studi literature dan dokumentasi
a. Studi literature adalah merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis guna memperoleh pendapat para ahli dan teorinya melalui bacaan.
b. Studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data dalam menganalisis masalah yang sedang diteliti dengan jalan mencari informasi dari dokumen yang diperlukan dalam mendukung penelitian ini diantaranya peta Rupa Bumi Indonesia data monografi Kecamatan.
Studi literature dan dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekender, seperti data iklim, jenis tanah dan penggunaan lahan. Data dapat diperoleh dari dokumen Disbudpar serta data monografi kecamatan Jatisari.
2. Observasi
Observasi, merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan mengadakan pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan informasi/data dari populasi penelitian baik berupa subjek maupun berupa objek (gejala-gejala, peristiwa dan benda-benda) yang ada kaitannya denga penelitian (Suharto, 1996: 224).
3. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memperolel informasi atau data penelitian (Ibid, 2005). Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada pemilik pembudfidaya jamur merang yang
K. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian kajian geografi dapat berupa analisis kualitatif ataupun analisis kuantitatif. Menurut Sumaatmadja (1988:14) bahwa kedua metode analisis tersebut dapat digunakan dengan membedakan sifat data yang dikumpulkan. Data yang bersifat monografis dan dalam jumlah yang sedikit, maka dapat digunakan metode analisis kualitatif. Tetapi jika datanya dalam jumlah besar maka dapat menggunakan analisis data statistik matematis dengan angka-angka.
Analisis yang dilakukan peneliti pada proposal yang berjudul “Usaha Budidaya jamur merang dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat kecamatan jatisari kabupaten karawang ” yaitu menggunakan analisis kuantitatif dikarenakan pendeskrifsian datanya terhadap gejala yang timbul dari beberapa variabel penelitian yang jumlahnya besar dan diolah dengan menggunakan data statistik matematis berupa angka-angka.
Setelah data yang diperoleh dilapangan terkumpul, sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka proses selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data.
Adapun langkah-langkah dalam mengolah dan menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
a. Pemeriksaan data yang terkumpul
b. Pengelompokan data, mengidentifikasi dan mengelompokkan data dan sampel kembali dilakukan untuk mengetahui apakah data dan sampel tersebut memenuhi atau belum dengan pertanyaan penelitian.
2. Tahap Pengolahan
Sedangkan pada tahap pengolahan atau analisis data meliputi dua tahap, yaitu:
a. Analisis Kualitatif
Merupakan dengan maksud mendeskripsikan segala gejala yang terdapat dalam penelitian serta masalah yang akan diteliti (mengolah, menginterpretasi data, informasi verbal) dengan data yang dianalisis adalah masalah-maslah yang bersifat kualitatif tentang seluruh gejala yang ada dalam penelitian.
b. Analisis kuantitatif
Merupakan pendeskrifsian data yang bersifat kuantitatif terhadap gejala yang timbul dari beberapa variabel penelitian yang jumlahnya besar dan diolah dengan menggunakan data statistik matematis berupa angka-angka.